15 December 2025
Asuransi Astra

Detrenz.com, Batam, 21 Juni 2025 – UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Tapi kenyataannya, masih banyak pelaku UMKM yang belum punya pemahaman dasar soal pengelolaan keuangan, apalagi perlindungan bisnis jangka panjang. Melihat hal ini, Asuransi Astra turun langsung memberikan edukasi keuangan kepada para pelaku UMKM binaan Kampung Berseri Astra (KBA) Tua Bakau Serip, Batam, dalam sebuah kegiatan inklusi dan literasi keuangan yang digelar pada 20 Juni 2025.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar penyuluhan. Lewat tema besar keberlanjutan dan kesejahteraan, Asuransi Astra berupaya membekali para pelaku UMKM dengan ilmu praktis soal keuangan, sekaligus memperkenalkan pentingnya memiliki perlindungan finansial melalui asuransi. Di tengah dinamika ekonomi yang cepat berubah, langkah ini jadi bentuk nyata kepedulian Asuransi Astra terhadap penguatan ekonomi akar rumput.

Sebagai catatan, UMKM menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM. Namun, ironi datang dari sisi literasi: OJK mencatat bahwa 90% UMKM belum punya akses pembiayaan formal, dan lebih dari 70% belum memahami pengelolaan keuangan dengan benar. Inilah yang jadi titik mula gerakan literasi dari Asuransi Astra.

Acara dibuka dengan sesi menarik dari Dr. Suyono Saputra, SE., MM., dosen Universitas Internasional Batam. Ia membagikan strategi pengelolaan modal dan manajemen keuangan yang aplikatif bagi pelaku usaha kecil. Menurutnya, perencanaan keuangan tak hanya penting untuk keberlangsungan bisnis, tetapi juga fondasi untuk masa depan yang lebih mapan.

Selanjutnya, giliran Christian Suyoto, Deputy VP MV Marketing – New Account Development Asuransi Astra, yang membahas topik seputar pentingnya asuransi bagi UMKM. Ia menyampaikan bahwa perlindungan keuangan itu bukan soal “takut rugi” semata, tapi soal rasa aman untuk terus berkembang, apapun tantangannya. Termasuk saat menghadapi risiko yang datang tanpa aba-aba.

“Mulai dari menabung, berinvestasi, hingga punya asuransi – semua itu bagian dari perjalanan menuju kesejahteraan finansial yang berkelanjutan,” ujar Christian.

Asuransi Astra juga membagikan polis Garda Me Micro – produk asuransi kecelakaan diri – kepada para pelaku UMKM yang hadir. Ini bukan hanya simbol kepedulian, tapi juga bentuk nyata upaya memperluas akses terhadap produk keuangan bagi kalangan yang sering kali luput dari jangkauan.

Menurut Djoko Nugroho Anindito, VP Governance, Risk Management, and Compliance Asuransi Astra, perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari dunia usaha. “Sebagai sesama pelaku bisnis, kita harus terus belajar dan beradaptasi. Harapan kami, edukasi ini bisa jadi bekal nyata bagi pelaku UMKM untuk naik kelas, punya usaha yang tahan banting, dan tetap sejahtera di tengah dinamika zaman,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari dukungan Asuransi Astra terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Artinya, selain mendukung pelaku usaha kecil, program ini juga punya dampak luas bagi pembangunan sosial dan ekonomi yang lebih inklusif.

Dengan sentuhan humanis dan pendekatan kolaboratif, Asuransi Astra membuktikan bahwa peran asuransi tidak hanya hadir saat musibah, tetapi juga dalam proses tumbuh bersama masyarakat. Di masa depan, langkah ini diharapkan bisa direplikasi di daerah-daerah lain.

Karena pada akhirnya, peace of mind bukan hanya soal perlindungan risiko, tapi juga kepastian bahwa kita melangkah dengan aman, tenang, dan penuh harapan.