15 December 2025
5. Press Conference Film Bertaut Rindu

Detrenz.com, Jakarta, 23 Juli 2025 — Film “Bertaut Rindu” resmi menggelar gala premiere yang berbeda dari biasanya. Bertempat di Epicentrum XXI Jakarta, malam spesial ini dihadirkan dalam balutan tema “Prom Night”.

sebuah konsep yang langsung menarik hati penonton dari berbagai kalangan. Setelah menjalani roadshow di sejumlah kota, gala ini menjadi momentum puncak untuk menyapa para penggemar sebelum film tayang luas di bioskop mulai 31 Juli 2025.

Malam gala ini terasa istimewa. Seluruh tamu hadir dengan busana bernuansa biru, warna yang melambangkan ketulusan dan emosi mendalam—selaras dengan tema film yang mengangkat dinamika hubungan anak dan orang tua.

Dari suasana venue yang disulap layaknya malam perpisahan SMA, hingga dentingan lagu yang membalut ruang, semuanya membawa hadirin ke lorong nostalgia masa remaja.Para pemain dan tim produksi hadir lengkap malam itu.

Di antaranya Adhisty Zara, Ari Irham, Aida Nurmala, Putri Ayudya, hingga sang sutradara Rako Prijanto dan produser David S. Suwarto, MGS Fahri Fahrudin, serta penulis novel sekaligus tim penulis naskah, Tian Topandi dan Nuridzka Mutiaradini. Aura kekompakan dan kehangatan antar tim seolah menjadi cermin dari cerita film itu sendiri.

Tentang keluarga, pertumbuhan, dan keberanian.Dalam sesi wawancara, Adhisty Zara yang memerankan Jovanka, mengungkap harapannya terhadap film ini.

“Aku berharap Bertaut Rindu bisa jadi cermin buat penonton, terutama anak muda. Biar mereka nggak merasa sendirian saat merasa dibatasi atau nggak didengar. Dan buat orang tua juga, semoga bisa lebih mendengar, lebih memeluk,” ucap Zara sambil tersenyum, namun matanya menyiratkan emosi.

Salah satu momen paling menyentuh malam itu adalah saat Jasmine Nadya membawakan lagu OST bertajuk “Seiring.”

Dengan suara merdu dan lirik yang menggugah, lagu ini seakan menjadi penghubung batin antara penonton dan karakter di layar.

Bagi yang pernah merasa terpisah oleh waktu atau ekspektasi keluarga, lagu ini akan jadi kenangan yang sulit dilupakan.

Gala premiere Bertaut Rindu tak hanya menyuguhkan tontonan visual, tapi juga pengalaman emosional.

Di sudut ruangan, hadir sebuah instalasi Mading Surat untuk Diriku di Masa Lalu

tempat para tamu menuliskan pesan-pesan untuk diri mereka di masa lalu. Ruang ini jadi tempat banyak orang termenung, merenung, dan melepaskan apa yang selama ini terpendam.

Tak kalah menarik, hadir juga sesi puisi spontan bersama penyair muda Hamzah Muhammad. Dari emosi yang tumpah di malam itu, lahirlah bait-bait yang sederhana tapi menghunjam.

Sebuah bentuk ekspresi yang tak hanya memperkaya acara, tapi juga mempertegas bahwa film ini bukan sekadar hiburan, melainkan pengalaman personal yang mendalam.Menurut sang sutradara Rako Prijanto, Bertaut Rindu lahir dari kegelisahan yang sangat personal, tapi juga sangat umum.

“Banyak anak muda yang tumbuh dengan kebingungan karena nggak punya ruang bicara di rumahnya sendiri. Film ini ingin menjembatani itu, mempertemukan kejujuran dan kasih sayang yang sering terhalang ego,” jelasnya.

Film Bertaut Rindu mengangkat kisah Jovanka dan Magnus, dua remaja yang tumbuh di tengah ekspektasi besar keluarga.

Mereka mencoba menemukan suara mereka sendiri di tengah bisingnya ambisi orang tua. Film ini tak menggurui, melainkan mengajak semua pihak—anak dan orang tua—untuk saling duduk dan mendengar, tanpa perlu merasa benar sendiri.

Dengan cerita yang dekat, musik yang menyentuh, dan visual yang puitis, Bertaut Rindu siap menjadi film keluarga yang bukan hanya menghibur, tapi juga mengobrolkan hal-hal penting yang sering kali kita abaikan.

Jangan lupa, film ini tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 31 Juli 2025. Siapkan hati, dan ajak orang-orang tersayang untuk kembali bertaut—dalam rindu, dalam makna.SEO Tags & Keywords:B