16 December 2025
IMG_20251028_165716

Detrenz.com, Jakarta, 28 Oktober 2025 – Sebuah layar lebar yang mampu menyentuh hati dan mendapatkan apresiasi internasional, Film Pangku membawa pulang beberapa penghargaan bergengsi dari Festival Film Busan, Korea Selatan. Film ini disutradarai oleh Rahardian dan diproduseri oleh Arya Ibrahim, Gita Fara, serta Melyana Tjahjadikarta, merupakan karya perdana mereka yang berhasil menyabet perhatian pecinta film dari seluruh dunia.

Bersama narasi yang menyentuh aspek kehidupan perempuan dan perjuangannya, Pangku menceritakan kisah nyata seorang single mom yang tengah hamil tua dan harus melakukan perjalanan jauh dari rumah. Tanpa disangka, perjalanan itu membawanya ke sebuah daerah di rest area di jalan pesisir pantura, tempat di mana kisah perjuangan dan harapan dimulai.

Dalam film ini, peran utama diperankan oleh Clresta Taufan sebagai Tika, sosok perempuan tangguh yang harus menghidupi dirinya dan buah hati kecilnya dari penghasilan seadanya. Kehidupannya yang penuh liku-liku mulai terungkap saat ia harus berhenti sementara dari perjalanan panjang di sebuah rest area, di antara lalulalang truk pengangkut ikan dan keheningan suasana pelosok yang penuh makna.

Film ini turut menampilkan para aktor dan aktris legendaris Indonesia, seperti Christin Hakim yang memerankan Mbok Maya, seorang wanita tua penjual ikan di pinggir pantai pesisir utara Jawa. Kehadiran para legendaris ini menambah kedalaman emosional serta kekayaan narasi film yang penuh makna kehidupan dan perjuangan seorang perempuan.

Cerita Tika pun semakin menarik saat ia bertemu dengan Fedi Nuril sebagai Hadi, pria yang kemudiannya menikahinya. Sayangnya, kisah mereka tidak berujung bahagia karena rahasia terungkap bahwa Hadi telah memiliki istri yang bekerja sebagai TKW di Arab Saudi. Kejadian ini menjadi titik balik dalam perjalanan hidup Tika, yang harus kembali ke kehidupannya sebagai single mom.

Jalan cerita pun semakin hidup dengan dinamika emosi yang mendalam. Tika yang berjuang menghidupi anaknya, harus kembali ke dunia sendiri, menghadapi kenyataan bahwa cinta dan harapan sering kali harus tumbuh dari luka dan ketidakpastian. Kisahnya menggambarkan kekuatan perempuan yang mampu bangkit di tengah rintangan besar.

Film Pangku dibuat dengan sentuhan estetika yang mengundang perhatian, baik dari segi visual maupun penggarapan emosional yang kuat. Mengangkat tema perjuangan perempuan, anak, dan realitas sosial di Indonesia, film ini turut menyampaikan pesan bahwa ketabahan dan keberanianlah kunci utama dalam menghadapi kerasnya hidup.

Kemenangan di Busan menjadi bukti bahwa karya anak negeri mampu bersaing di kancah internasional. Tidak hanya mengangkat cerita lokal, tetapi juga menghadirkan kisah universal yang menyentuh hati penonton di seluruh dunia. Film ini diharapkan bisa menginspirasi dan memberi semangat bagi perempuan Indonesia dan pejuang kehidupan lainnya.

Sulit dilupakan, Pangku bukan hanya sekadar film perjuangan perempuan biasa. Melainkan simbol bahwa keberanian dan keteguhan hati seseorang mampu menembus batas dan menggapai mimpi. Film ini mengajarkan kita bahwa, meski hidup terkadang penuh luka dan kejutan, selalu ada harapan dan jalan untuk terus maju dan memperjuangkan kebahagiaan, bersama dan sendiri.

Dengan semua keunggulannya, film Pangku akan mulai diputar secara resmi di bioskop nasional dan internasional, menyentuh hati penonton sekaligus memperkuat posisi film Indonesia di mata dunia. Sebuah karya yang layak diacungi jempol dan menjadi inspirasi nyata bagi semua pencinta film dan pejuang kehidupan di tanah air.